Radang Amandel yang Membandel
Anda tentu pernah mendengar ada anak yang menderita sakit ”amandel”. Dalam dunia kedokteran penyakit tersebut lebih dikenal dengan ”tonsilitis” atau radang yang mengenai tonsil (amandel). Radang amandel ini ada yang sifatnya akut, namun ada pula yang sifatnya kronis dan kambuh-kambuhan. Tentunya, penyakit yang dibiarkan berlarut-larut tanpa penanganan yang tepat akan sangat mengganggu aktivitas anak. Anak jadi tidak bisa bermain bersama teman, tidak dapat masuk sekolah, dan biasanya akan sulit makan. Hal ini tentu akan merisaukan Anda para orang tua.
Bagaimana Proses Terjadinya Radang Amandel?
Amandel bersama sistem tubuh yang lain aktif bekerja membentuk kekebalan tubuh. Jika amandel mengalami gangguan atau hipertrofi, maka amandel akan semakin membesar. Padahal, seharusnya di akhir usia tujuh tahun, amandel semakin mengecil hingga tidak terlihat. Amandel yang membesar dapat menimbulkan gangguan pada anak. Salah satu yang paling sering yaitu berubahnya fungsi amandel sebagai sistem kekebalan tubuh menjadi sarang infeksi.
Bagaimana Gejala Radang Amandel?
Secara umum, orang tua harus mencurigai adanya gangguan pada amandel anak jika terdapat beberapa gejala, seperti demam tinggi bahkan sampai mencapai 40°C, rasa gatal/kering di tenggorokan, sakit (nyeri) saat menelan, sering batuk pilek, suara menjadi kurang jelas, mengeluh sesak nafas, lesu, dan menurunnya aktivitas. Pada anak yang masih kecil dan belum bisa mengatakan keluhan, biasanya sering rewel atau menangis pada waktu makan, dan kadang juga muntah saat hendak menelan makanan. Akibatnya, anak yang sedang menderita radang amandel biasanya akan sulit makan karena kesakitan saat menelan. Pada beberapa anak yang pembesaran amandelnya sudah cukup besar sampai menutup tenggorokan akan mengalami kesulitan menelan sehingga anak enggan makan dan pertumbuhannya pun terhambat.
Radang Amandel dan Kecerdasan Anak
Amandel yang membesar menjadi tempat yang baik bagi kuman (bakteri atau virus) untuk berkembang biak. Akibatnya, anak yang menderita radang amandel lebih sering terserang batuk, pilek, influenza, dan radang tenggorokan. Jika anak sering mengalami gangguan seperti itu, tentu daya tahan tubuhnya makin lemah, nafsu makan berkurang, dan tumbuh kembangnya terhambat. Oleh karena itu, tidak jarang anak yang mengalami radang amandel akan mengalami penurunan kecerdasan.
Hal yang lebih parah jika tenggorokan tertutup sebagian atau seluruhnya akan dapat menghambat asupan oksigen ke dalam tubuh. Kekurangan oksigen berarti anak kesulitan bernafas dan akibat lebih lanjutnya dapat menghambat perkembangan otaknya.
Karena saluran nafasnya tertutup, anak akan punya kebiasaan tidur pada malam hari dengan mulut terbuka dan mendengkur (ngorok). Akibat lebih jauhnya, anak akan mengantuk pada siang hari (biasanya saat mengikuti pelajaran di sekolah) karena kurang tidur pada malam harinya. Jika hal ini dibiarkan berlanjut, anak akan sering tertidur di kelas pada saat pelajaran dan tentunya akan mengganggu proses belajarnya di sekolah.
Bagaimana Mengatasi Radang Amandel?
Jika menemukan gejala yang mengarah pada radang amandel, segera bawa ke dokter untuk diperiksa lebih lanjut. Dokter akan memeriksa apakah ada tanda-tanda radang yang mengarah pada diagnosis penyakit tonsilitis (radang amandel). Jika amandel memang membesar, dokter akan menilai sejauh mana pembesaran amandel dan menentukan apakah perlu dilakukan operasi. Selain itu, dokter akan memberikan obat untuk mengurangi keluhan penderita atau menganjurkan operasi jika diperlukan. Biasanya dokter akan memberikan obat turun panas, antibiotik dan tablet hisap atau obat kumur yang mengandung desinfektan.
Apa yang Bisa Anda Lakukan Jika Anak Menderita Radang Amandel?
Bagi orang tua, ada beberapa hal yang bisa dilakukan di rumah untuk mengurangi rasa sakit pada anak yang mengalami radang amandel, antara lain:
- Hindari makanan yang terlalu merangsang dan makanan/minuman yang dingin karena dapat memperparah keadaan amandel. Akibatnya, amandel akan makin membesar atau kuman menjadi lebih mudah berkembang biak.
- Hindari makanan yang menggunakan MSG atau penyedap rasa karena dapat memicu pembesaran amandel.
- Berikan makanan yang lunak jika anak terlihat sangat kesakitan dan kesulitan menelan saat makan.
- Berikan asupan makanan yang cukup dan bergizi seimbang untuk menjaga daya tahan tubuh anak. Jika perlu, berikan tambahan (suplemen) vitamin. Akan lebih baik jika vitamin yang diberikan berasal dari bahan-bahan alami (sayur dan buah).
- Berikan minum dalam jumlah yang cukup (hindari air dingin/es).
- Ajari anak untuk kumur dua kali sehari dengan obat kumur yang diberikan dokter, atau bisa juga dengan air hangat yang dicampur garam.
- Anak juga harus cukup istirahat untuk memulihkan kondisi tubuhnya.
- Hindarkan/jauhkan anak dari orang-orang yang sedang sakit karena daya tahan tubuh anak yang mengalami radang amandel rentan terhadap penyakit.
- Jangan lupa untuk rutin meminumkan obat yang diberikan dokter pada anak kita.
Dapatkah Radang Amandel Dicegah?
Akan lebih bijaksana jika kita mengetahui cara-cara mencegah radang amandel karena mencegah lebih baik daripada mengobati. Ada beberapa cara yang bisa Anda terapkan supaya anak terhindar dari penyakit radang amandel, antara lain:
- Sebisa mungkin hindarkan anak dari kemungkinan penyakit batuk dan pilek yang akan memicu timbulnya radang amandel.
- Berikan makanan yang bergizi dan cukup jumlahnya supaya kondisi anak kita fit dan insya Allah dapat terhindar dari aneka ragam penyakit.
- Hindari memasak dengan menggunakan zat-zat tambahan yang tidak baik untuk kesehatan, seperti penyedap rasa yang mengandung vetsin atau MSG (Monosodium glutamat).
- Biasakan anak untuk makan di rumah dan tidak teralu sering makan/jajan di luar karena seringkali kebersihannya kurang dan bisa jadi menggunakan zat-zat yang tidak baik untuk kesehatan.
- Ajari anak untuk menjaga kebersihan gigi dan mulutnya dengan gosok gigi secara teratur supaya tidak banyak kuman yang bersarang di mulutnya dan menyebabkan bermacam-macam infeksi.
- Biasakan anak untuk gemar berolahraga sejak kecil. Hal ini sangat baik untuk kebugaran dan ketahanan tubuhnya dari berbagai macam penyakit. Ajak anak untuk melakukan gerakan-gerakan sederhana dan bisa juga sambil berjalan-jalan di sekitar rumah.
Penutup
Sebagai orang tua, kita harus senantiasa memperhatikan kesehatan anak kita. Jika kita menemukan banyak keganjilan yang terjadi pada anak, misalnya saja prestasi anak di sekolah menurun dan ada laporan dari guru bahwa anak suka tidur pada saat jam pelajaran. Jangan langsung menuduh anak pemalas, tapi cari tahulah penyebabnya dengan seksama. Anda harus peka dalam mencari tahu apa yang dirasakan anak, terlebih lagi jika anak Anda masih kecil dan belum bisa mengemukakan keluhan. Segera bawa anak Anda ke dokter untuk diperiksa dan diberikan penanganan yang tepat.
Sumber:
- Kapita Selekta Kedokteran UI Jilid 1, Media Aesculapius.
- Depkes RI, 2001, Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas Berdasarkan Gejala
- dr. Karel, SpA, Menjadi Dokter Anak di Rumah, Penerbit Puspa Sehat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar